boleh dikatakan bahwa melewati lokasi ini bagaikan rest area bagi mereka yang berhobbi jalan kaki menyusuri lintas ciumbuleuit - lembang, pasar minggon yang hanya ada dan buka dihari minggu khusus untuk mereka yang jenuh berbelanja dipasar modern seperti supermarket atau pasar yang dikelola oleh pemda setempat, dilokasi ini kita bisa berbelanja mulai dari sandang ataupun kebutuhan memasak sehari hari, segarnya sayuran dan buah sangat menarik untuk ditawar dan simpangsiur pembeli berbaur dengan simpang siur orang yang berolahraga pagi, apakah itu bersepeda, lari maupun jalan kaki.


Bagi yang suka kuliner akan sama juga, dimana mata memandang akan terasa ingin mencicipin, sate ayam atau sate kelinci yang sengaja asap pembakarannya dibuat menarik pembeli sehingga aroma sate menerawang berkeliling bersama embun dan kabut pagi masuk kedalam rongga hidung dan bertengger sesaat untuk meresap sehingga rasa lapar hinggap dan muncul kembali ditubuh pejalan kaki.
Belum lagi makanan yang bagi orang kota tidak setiap hari dijumpai, sate kikil siap makan, rebusan tutut sejenis keong sawah dihidangkan masih mengepulkan asap menandai bahwa tutut/keong sawah masih segar dan hangat.
bagi mereka yang sengaja ke punclut untuk berbelanja ataupun menikmati kuliner biasanya berhenti di lokasi ini yangb merupakan dataran yang cukup tinggi dan berhawa sejuk, sambil menikmati hidangan khas sunda kita bisa menikmati pemandangan kota Bandung dari puncak punclut tetapi bagi yang memang berolah raga, puncak punclut ini belumlah bagian dari stop rest dan justru mempercepat langkah agar tidak terpengaruh oleh lambaian kenalan atau kerabat yang sering menggoda untuk ikut mampir atau sedikit menikmati makanan.
Kedai atau gubuk penjual makanan biasanya buka duapuluh empat jam dan jangan heran jika malam minggu sangat sukar mencari tempat parkir dan belum lagi perjalanan menuju lokasi ini akan sangat padat oleh sepeda motor yang sering menggunakan tempat ini untuk berkumpul makan bersama termasuk ketika jatuh bulan puasa, jangan mencoba datang tepat waktu berbuka karena dijamin tidak akan kebagian tempat.

Selepas puncak punclut, perjalanan makin menarik dan menantang dan disitulah desa Pagerwangi, desa selalu aku nikmati bila melewatinya sampai rasa aman dan damai menyusup didalam diriku, mari kita coba nikmati dibagian 3,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar