my serial journey to Maluku/Moluccas
Ambon is my first stop city in
Molucas (Maluku) and from this city I can go to anywhere in Maluku . In this
city I have opportunity to see around by walk at day or night with my analog camera
and some pictures will brings your imagine to see Ambon at that time.
Perjalananku pertama kami ke Timur
Indonesia adalah di tahun 1990 dan tidak akan terbayangkan bahwa perjalanan itu
akan menimbulkan ketagihan sehingga aku selalu saja mengusulkan diri untuk
orang selalu sanggup untuk menjalankan tugas apa saja di Indonesia Timur hingga
penghujung 1993..
Didalam pesawat menuju kota transit
Ujung Pandang aku menikmati lamunan yang belum terpecahkan, hanya dalam satu
hari aku sudah harus bersiap, ditantang dan dijebak.
Sudah hampir setahun ini aku
menikmati Jakarta kembali, kota kelahiranku, hampir lebih dari delapan tahun
penugasanku di Lampung berakhir sudah, secara perlahan teman sepekerjaannku
mulai meninggalkan kebosanannya, masing-masing mencari dunianya sendiri keluar
dari lingkungan kerja, tingggalah aku
yang tersisa dan secara kebetulan aku masih bisa berguna sampai satu
ketika aku diundang dalam rapat direksi, beberapa temanku mulai marasa bahwa
ini adalah akhir dari pertemanan diperusahaan.
Aku melangkah canggung mencari
ruangannya, hanya berpakaian lapangan membuat beberapa petugas jaga hotel
beberapa kali bertanya tentang tujuanku disitu, ada dua pria bule jerman dari
perusahaan lain dan dua tenaga ahli dari institut teknik ternama di Bandung dan satu direktur utama perusahaan dimana aku
bekerja, bertempat diruang meeting besar disebuah hotel dibilangan Kuningan.
Dilayar proyektor terpampang sebuah
peta dan aku bisa langsung menebak bahwa
peta itu adalah kepualauan Maluku, rasa bangga bercampur tanda tanya mengenai
keberadaanku diruangan ini, sedikit berkeringat ketika si professor ahli beton (alm.RR) sebagai direktur utama menunjuk langsung kearahku “ ini orang kami yang akan
berangkat “ katanya .
Aku langsung bengong tergagap tanpa
tau sebab dan mengapa hal itu terucap, sebuah jebakan yang tidak bisa ditolak,
antara bangga dan tertantang.
Dan ternyata hanya dalam hitungan
hari berada dikota Ambon, aku sudah punya rencana, aku mau menikmati hari tuaku
nanti dikepulauan ini, ya sebuah rencana yang pasti didasari oleh sesuatu yang
bisa dinikmati yaitu keindahan laut, keragaman pulau, jenis ikan, makanan yang
cocok, keramahan dan rasa damai yang muncul.
Tempat atau lokasi yang aku singgahi
berhasil aku abadikan melalui kamera analog kesayanganku dan dengan berjalannya
waktu beberapa dari gambar itu berhasil aku selamatkan untuk di reproduksi dan
dapat dinikmati didalam cerita ini.
Terima kasih untuk sahabat-sahabatku bapak Matsiin Asan, Ibrahim Pesiwarisa, Samad chan dan banyak yang aku lupa, tetapi selalu kukenang.
Semoga gambar-gambar ini dapat membawa anda
mengetahui pulau Ambon dan pulau sekitarnya pada saat itu.
sepenggal bagian dari sudut pulau Ambon
gambar dibawah ini adalah suasana pagi di jalan AJ Patty,
menyeberang ke pulau Seram,
suasana kota Masohi, kota yang menurut sejarahnya adalah kota yang didirikan oleh presiden Soekarno, kota diluar Ambon yang mempunyai jalan besar dua arah walaupun tidak banyak kendaraan yang ada dikota ini,
untuk menarik minat orang tinggal dan berkunjung ke kota ini, ada sebuah gedung bioskop yang selalu memasang speaker didalam dan diluar gedung, tujuannya adalah agar mereka yang tadinya tidak berminat menonton jadi tertarik, sehingga kadang-kadang ada terdengar suara tembak menembak ataupun suara orang merayu ketiak kita sedang berjalan-jalan dikota ini.
kembali ke pulau ambon
tentunya saat ini situasinya sudah berubah, pembangunan kota telah meningkat, semoga ...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar