melenalah tubuh ini, mengendurkan semua otot dalam dekapan alam, menjauhkan rutinitas bukan soal mudah, secara phisik bisa dilakukan tetapi apakah isi kepala bisa begitu saja dipindahkan, pasti bisa karena ada dorongan dan keadaan, setelah melewati jalan sedikit mulus toll jakarta merak maka isi kepala mulai mencair lari dari rutinitas ibu kota, bersama lubang dan derit mesin kendaraan, meliau liuk menghindari kendaraan lain,
mengoceh sambil berdendang, memilih mana makanan yang pantas untuk perut, semua itu melelehkan otak kembali manjadi encer, bahasa tubuh dan bahasa mulut lepas tanpa kendali, boleh saja berteriak ataupun diam asalkan tetap dalam tujuan, keahlian mencari mulusnya jalan bisa dilakukan sesering mungkin agar guncangan dikendaraan sedikit mungkin, hijau daun dan debu biarkan saja, toh semua demi mengencerkan isi kepala, hampir mencapai lima jam dengan berbagai ragam keindahan dan kekurangan lokal terlewati, mulailah memasuki gerbang kesendirian dalam sunyi, ya tanjung lesung terasa sudah.
Sinar
sempurna itu matahari.
dikejar pada ujung fajar
memantul, membias, mewarnai
jangan ragu melihat atas
Jangan
menolak usapan angin
henduslah
sapalah biru laut
geluti pasir pantai
henduslah
sapalah biru laut
geluti pasir pantai
cumbulah
Kapanpun cahaya datang, adalah anugerah.
nikmatilah dan syukurilah
Kapanpun cahaya datang, adalah anugerah.
nikmatilah dan syukurilah
The painting was created with love
in the air,
in the wind,
in the blue sea,
in the white sand,
on the green grass,
in the water
do not fight the wind caressing,
air touch,
welcomed the blue sea, sandy beach embrace
pursuit
the light at Tanjung Lesung
only the sun that can provide the perfect light to see the nature
which brings us to see the beautiful paintings of the Creator
you should feel free to worship and give us the strength of his existence
Whenever the light comes is a gift
enjoy it and blessing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar