Minggu, 15 April 2018

BOGOR STREET FESTIVAL 2018


SEBUAH FESTIVAL DIJALANAN 

Seperti biasanya setiap tahun sudah menjadi kalender acara kota Bogor dan pada tahun ini saya terpaksa harus mengambil cuti agar dapat menikmati festival ini. Dari berbagai berita di surat kabar bahwa festival ini selalu ditunggu oleh masyarakat dan diadakan bertepatan dengan acara cap go meh sehingga nampak sekali bahwa festival ini ditujuan untuk mempererat sendi kehidupan masyarakat khususnya Ke Bhinekaan Indonesia.

Tahun ini festival diadakan pada hari Jum’at  tepatnya  setelah sholat jum’at jalan Surya Kencana sudah ditutup untuk umum bersamaan dengan mulainya ragam manusia memenuhi jalan surya kencana, membaur bersama dengan para pewarta baik dari pewarta surat kabar sampai pewarta televisi dan pewarta untuk media-media lainya termasuk mereka penyuka fotographi.



Semakin mendekati waktu sore semakin ramai pengunjung dan seperti biasanya acara ini harus disaksikan oleh para undangan yang resmi diundang untuk meyakinkan bahwa festival ini secara resmi dibuka, suara gaduh para peserta dengan berbagai macam alunan musik silih berganti dalam persiapan menuju pentas nantinya sambil menunggu aba-aba dari pengantar acara.

Memasuki waktunya ternyata cuaca telah membuat panitia dan peserta harus tetap eksis dengan rencana dan akhirnya bersamaan dengan turunnya hujan acara dimulai dan segera disambut antusian oleh pengunjung dan peserta yang sudah lama menunggu para undangan membuka festival ini.

Selebihnya adalah  street festival in the rain, selamat menikmati


Hujan tidak membuat peserta mundur, malahan pertunjukan lebih menantang dan nampaknya hujan dibuat seolah bagian dari pesta tari ini.




ini bagian dari kebhinekaan Indonesia yang ditampilkan didalam Bogor Street Festival, semoga kesenian asli Indonesia masih bias dirasakan dan dimengerti oleh Indonesia Modern nantinya.
















bukan kota bogor jika tidak ada hujan dan itu bukanlah halangan bagi para pengunjung untuk menikmati festival ini, semakin sore semakin banyak penonton dan inilah kerinduan masyarakat untuk menikmati kebersamaan.











membludaknya penonton juga membuat kerepotan bagi panitia dan juga para penikmat fotographi karena sangat sukar  mencari posisi yang wenak untuk mengambil foto ditambah dengan trik bagaimana menghidari air hujan agar kamera tidak basah.








































beruntunglah hujan mulai mereda dan semangat peserta semakin tinggi yang dibarengi dengan penyemangat para penoton.


























aliran pertunjukan seakan sungai yang mengalir tanpa henti, masing-masing memainkan tarian, lagu dan gerakan dengan penuh kesungguhan, 

































festival ini untuk semua umur, tidak ada pengecualian semua adalah asset Indonesaia, 













gambar-gambar yang disajikan hanya sebagian dari apa yag ada dan disajikan dalam festival ini tetapi paling tidak sudah mewakili apa yang terjadi didalam festival





























jika lelah menikmati gambar-gambar disini maka berpikirlah bagaimana besarnya Negara Indonesia, hampir disetiap daerah mempunyai seni budaya sendiri dan itulah Negara kita












sebuah kejutan dari festival ini adalah menghadirkan kesenian yang jarang dilihat umum diluar daerahnya, inilah kesenian khas dari Purwakarta, 

































tidak ketinggalan ogoh-ogoh ikut meramaikan festival ini




































Nusantara memang luas, seluas imajinasi para pendiri bangsa jadi janganlah sia-siakan anugerah ini