Rabu, 20 Agustus 2014

DAGO STREET BANDUNG IN SUNDAY MORNING IN –Part 2.

MENGERLING DIJALAN DAGO, MINGGU PAGI
(the dancer, the singer, the sportier, the laugher and the humbler are together enjoy it)


Dijalan ini setiap minggu pagi ada gemulai tubuh melentur, dibalut irama tradisional membuat  pengunjung menikmati lewat gerakan apa saja asalkan bisa disebut goyang.




 tidak akan terpisahkan,
apabila naluri dasar muncul dalam gerakan
segala sendi dan kerling bergerak berirama
nada dan suara berlarian membentuk irama


membentuk imajinasi penari

membentuk imajinasi model
membentuk imajinasi penyanyi
membentuk imajinasi penonton
membentuk imajinasi rongga antara mau dan tiru








akankah dipisahkan
ketika mata berinteraksi dengan gemulai

menunduk menggeliat membentuk
meloncat menepis menjorok
mencari sudut arti yang paling digemari
sampai mata dan telinga menangkap makna






jangan dipisahkan

apabila misteri gerak dan wajah menjadi penuh arti

kecantikan menjadi bentuk akhir dari imajinasi
putaran sendi lengan dan kaki adalah naluri
bolamata dan selendang berlomba merayu
suarapun mengajak menyatu dalam angan







Jangankan mata,
bayang-bayangpun melenggok
menelusuri lekuk lewat matahari
menyisir diantara gerak









jangan ditinggalkan
peluklah

minggu pagi dijalan dago, menyisakan rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar