Jumat, 12 September 2014

Nias Island (ketika aku disana)

PULAU NIAS 
(yang tersimpan dalam kamera ku)

Antara bekerja dan berkunjung memang susah dipisahkan, apalagi hal itu jauh dari kampung halaman, sehingga  tidak bisa dibedakan antara menjadi pekerja atau wisatawan , tetapi ini bukan aji mumpung tapi kesempatannya ada.


Nias adalah bagian dari pekerjaanku di NAD, sehingga lamanya kunjunganku sesuai dengan apa yang aku laksanakan di NAD, tetapi aku tidak akan berberitera tentang pekerjaanku, aku hanya ingin berbagi suasana dengan menikmati indahnya pulau Nias.

Ketika itu penerbangan Medan-Nias bisa mencapai tiga kali penerbangan dalam sehari, tetapi itu juga tergantung jumlah penumpang dan cuaca, karena tidak jarang pula penumpang tidak sesuai target lalu digabungkan dengan penerbangan selanjutnya atau penerbangan dibatalkan atau ditunda karena cuaca di bandara Binaka Nias tidak memungkinkan untuk didarati.

Secara umum Nias terbuka untuk siapa saja dan hal ini sangat memperlancar semua urusanku disini, penginapan yang baik (jika masih ada kamar) atau minimal penginapan backpacker tersebar di kota Gunung Sitoli, kota yang terketak ditepi laut sehingga kontur tanahnya berbukit-bukit.
Menikmati Nias bisa menggunakan kendaraan sewaan atau umum, oleh karena aku di pulau ini bertugas maka kendaraan dinaslah yang sedikit berkorban untuk aku ajak menikmati pulau ini.


Menginap di Hotel Miga yang indah sangatlah menyenangkan, hotel yang terletak ditepi laut yang cukup tenang, membuat penyesalan yang tiada henti jika tidak menikmatinya, keramahan pemilik hotel  Mr. Agus Mendrova yang juga  tempat  aku banyak bertanya  merupakan kenangan tersendiri.


Tempat yang selalu menjadi tujuan bila menginjak kaki ke pulau Nias ini adalah melihat lokasi dimana tradisi lompat batu menjadi atraksi tersendiri bagi pengungjung tetapi sayang kedatanganku bukan dihari dimana atraksi itu digelar, walaupun demikian menyaksikan lokasinya sudah sangat beruntung apalagi bisa menikmati suasana kampung Bawomataluo yang masih asli tetapi kehidupan masyarakatnya sudah boleh dikatakan modern, antena parabola dan jejeran sepeda motor nampak disela-sela rumah, menandakan bahwa informasi dunia sudah merambah ke kampung ini.



Sepanjang perjalanan kita akan dapat menikmati pemadangan yang tidak membosankan, keindahan laut serta alam pulau Nias yang masih asli dengan penduduknya yang bersahabat..
























Miga Beach dan Miga Hotel adalah lokasi yang nyaman untuk ditinggali, melamun di dermaga kayu ataupun bernyanyi di pendopo pantai tidak dilarang, sehingga banyak orang menikmati suasana indah di tempat ini.














Foto-foto ini hanyalah sebagian cerita yang tidak bisa dituliskan, kedatangan anda akan membuat ceitera pulau Nias bertambah lengkap.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar