Senin, 13 Oktober 2014

DAGO STREET BANDUNG IN SUNDAY MORNING – Part 3.

Menikmati cerahnya pagi di Bandung.

(the dancer, the singer, the sportier, the laugher and the humbler are together enjoy it)




Minggu pagi,
Sejak sinar merah fajar menghias dilatar belakang  perbukitan disekitar ciumbeluit, langkah kaki sudah menapak menyusuri jalan setapak yang meliuk liuk mengikuti lekuk punggung bukit, seakan tidak mau kalah dengan cepatnya sinar matahari mengeras muncul dari balik bukit, target waktu seperti biasa menjadi kompromi langkah kaki, kadang cepat kadang lambat semua disesuaikan dengan detak motorik jantung.
Menarik napas adalah jalan terbaik untuk membersihkan rongga udara didalam paru-paru ketika sepoi angin menyibak disela-sela bukit membawa kesegaran yang alami, peluh bukan lagi menjadi halangan ketika waktu sudah menuju ke angka tujuh dan langkah kaki segera mengarah menuruni jalan menurun melewati perkampungan menekuni jalan kecil yang kadang menepi bila berpapasan dengan sepeda motor, hampir semua orang dijalan ini menuju satu arah, yaitu jalan dago.



Minggu pagi di jalan dago memang menjadi pusat berkumpulnya manusia yang bertempat disekitarnya atau mungkin juga disebagian sisi kota menyempatkan diri berkumpul bersama menikmati bebasnya jalan dago dari keramaian kendaraan bermesin.
Minggu pagi di jalan dago adalah hari bebas kendaraan bermotor sehingga kebosanan dan kejenuhan bisa ditumpahkan dijalan ini dengan berbagai macam gerakan,gaya maupun nada.

Silahkan membuktikannya.








Bila rasa malas hinggap dan rasa lelah menjadi kata yang kuat untuk tidak melangkahkan kaki menyusuri aspal maka banyak sekali yang bisa anda lakukan, menyaksikan kreativitas gratis disinilah tempatnya, seperti pagi ini, anak-anak muda memberikan keahliannya untuk dinimkati bersama






Dago street sunday morning always seem like a party on the street, you will always be looking for pleasure and delight in this street and if you lucky enough you'll also able to acquaintance new.
let's show together





Sang penari
not be separated
if the basics instincts appear in motion
all joints and gleaming moving rhythmically
composed the imagination of dancers
composed the imagination of models
composed the imagination of audiences
composed the imagination of singers
composed the between cavity imagination and replicated going
voice tone and rhythm of running to composed the form



 it would be separated
when the eyes interacts with the body graceful
composed to ward, twist, hop, glide low and stick out
search for the meaning of the most popular triangle corner
till the eyes and ears to grasp the meaning 



don't separated
when the mystery of motion and face to be meaningful

beauty into the final shape of the imagination

lap joints and turns of arms and legs is an instinct
eyeball and scarf seduce seducing each other
the voice invite the dream come together


should not be abandoned

hug, embrace 

listened
filling it



Enjoy the dance is not completed if you not enjoy the singer and the model,
here everything will be expressed for the people those who came in this road on sunday morning,












bukan berlebihan untuk bercerita tentang suasana minggu pagi dijalan ini, memadukan suka cita dalam keringat setelah berjalan kaki atau bersepeda dipadukan dengan lantun suara sinden yang membuat sang penari bertambah genit untuk menunjukan lekuk gemulai pergelangan tangan, lincahnya kaki, luwesnya pinggul yang dipadu ramu dengan gerakan getar pundak sehingga akan tanpa jeda dan segera naluri mengikuti gerakannya ataupun senandung yang berkeliaran diantara telinga-telinga penonton.



jangan pernah lelah adalah perintah dari mata kita ketika dikerumunan manusia muncul model-model cantik yang menambah cerahnya cuaca pagi, memadu cantik alami dengan gaya amatiran model tidak menjadi masalah bagi pengunjung, mencuci otak dan mata agar menjadi bersih dari sisa acara malam minggu sangatlah berguna dijalan ini, menikmati dan mengintip lewat sudut mata siapakah diantara mereka yang dikenal,



















jangan pernah takut dengan sinar matahari, semakin dia meninggi dan semakin hangat suasana di jalan ini dan semakin berwarna sekeliling kita, tidak ada batasan umur, tidak ada batasan gender dan ras apalagi bangsa dan negara, yang ada adalah batasan waktu saja, sebab jalan ini akan dibuka kembali untuk kendaraan roda empat setelah waktu menunjukan pukul dua belas siang, oleh karena itu jangan sia-siakan sisa waktumu di jalan ini, nikmatilah





ini belum semua dapat digambarkam bagaimana suasana kemeriahan yang ada, sebab akan menjadi membosankan, sebaiknya anda sendiri dapat menyaksikan bagimana dan seperti apa di jalan ini setiap minggu pagi lalu anda pasti akan percaya mengapa kota ini dijuluki "paris van java" 




















so what are you waiting for, let's plan to Bandung and find the morning in jalan dago, you are invited and i'll be there too.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar