NIKMATNYA PERJALANAN KE CURUG CIKARACAK
Curug Cikaracak ini
sudah lama didengar dan dapat dibaca diberbagai tulisan di dunia maya sehingga
membuat rasa penasaran untuk lebih banyak mengetahui dan berbekal goggle map
dimulailah pencarian lokasi air terjun ini.
Berangkat dari Jakarta selatan jam 5.30 pagi menggunakan sepeda motor melalui jalur Ciputat
lewat Parung lalu mengikuti jalan lingkar luar Bogor menuju arah Warung Jambu
lalu terus mengarah ke jalan Pajajaran melewati Kebun Raya dan mengarah ke perempatan
Ciawi.
Dari perempatan Ciawi ambil jalur arah Sukabumi, dijalur ini
kondisi jalan cukup bagus dan lebar serta lalulintas kebetulan masih pagi tidak
terlalu ramai, sambil mengikuti petunjuk dari goggle map serta ditambah dengan
bertanya kepada penduduk setempat maka tidaklah terlalu rumit untuk mencapai
jalan menuju arah yang dicari.
Patokannya adalah jangan sampai lewat dari batas kecamatan
Caringin dan carilah Desa Cinagara yang
merupakan pintu masuk menuju curug Cikaracak dan jika tidak ingin kesasar
bertanyalah pada para ojeg pangkalan dengan berbekal ramah senyum dan sopan
santun pasti mereka akan memberi tahu arah yang dimaksud.
Kondisi jalan menuju lokasi masih bisa dipandu dengan goggle
map dan sedikit informasi tambahan dari penduduk asli sehingga kita benar
diarahkan ketempat dimana harus dituju dan dengan kondisi jalan yang bagus
tanpa kesulitan berarti sampailah dilokasi parkir yang ditunggu oleh petugas
non resmi tapi dapat dipercaya sehingga ada beberapa saran yang diberikan
kepada para pengunjung yang akan menempuh perjalan ke curug Cikaracak.
Oleh karena perjalanan akan melewati beberapa sungai berbatu
disarankan tidak memakai sepatu (tetapi bukan mutlak) dan menggunakan sandal
gunung akan lebih nyaman. Tidak ada karcis resmi ditempat parkir ini tetapi
harga yang diterapkan tentunya sesuai dengan layanan (aman, ramah, teratur dan
penuh keakraban dan saran-saran) dan karcis resmi menuju curug Cikaracak
terletak jalan setapak desa Cibeling menuju curug yang masuk dalam kawasan
hutan taman nasional Gede Pangrango
Diperjalanan juga tidak kekurangan rest area, ada beberapa warung di titik tertentu yang bisa digunakan untuk istirahat bagi mereka yang memerlukan mengumpulkan tenaga setelah melewati beberapa tanjakan dan bebatuan sungai.
Lalu apa kesan yang didapat, Cuma ada satu kata “KEREEN”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar