Kamis, 17 April 2014

Ambon and the others island at that time


my serial journey to Maluku/Moluccas


 
Ambon is my first stop city in Molucas (Maluku) and from this city I can go to anywhere in Maluku . In this city I have opportunity to see around by walk at day or night with my analog camera and some pictures will brings your imagine to see Ambon at that time.

Perjalananku pertama kami ke Timur Indonesia adalah di tahun 1990 dan tidak akan terbayangkan bahwa perjalanan itu akan menimbulkan ketagihan sehingga aku selalu saja mengusulkan diri untuk orang selalu sanggup untuk menjalankan tugas apa saja di Indonesia Timur hingga penghujung 1993..

Didalam pesawat menuju kota transit Ujung Pandang aku menikmati lamunan yang belum terpecahkan, hanya dalam satu hari aku sudah harus bersiap, ditantang dan dijebak.
Sudah hampir setahun ini aku menikmati Jakarta kembali, kota kelahiranku, hampir lebih dari delapan tahun penugasanku di Lampung berakhir sudah, secara perlahan teman sepekerjaannku mulai meninggalkan kebosanannya, masing-masing mencari dunianya sendiri keluar dari lingkungan kerja, tingggalah aku  yang tersisa dan secara kebetulan aku masih bisa berguna sampai satu ketika aku diundang dalam rapat direksi, beberapa temanku mulai marasa bahwa ini adalah akhir dari pertemanan diperusahaan.
Aku melangkah canggung mencari ruangannya, hanya berpakaian lapangan membuat beberapa petugas jaga hotel beberapa kali bertanya tentang tujuanku disitu, ada dua pria bule jerman dari perusahaan lain dan dua tenaga ahli dari institut teknik ternama di Bandung dan satu direktur utama perusahaan dimana aku bekerja, bertempat diruang meeting besar disebuah hotel dibilangan Kuningan.
Dilayar proyektor terpampang sebuah peta  dan aku bisa langsung menebak bahwa peta itu adalah kepualauan Maluku, rasa bangga bercampur tanda tanya mengenai keberadaanku diruangan ini, sedikit berkeringat ketika si professor  ahli beton  (alm.RR) sebagai direktur utama menunjuk langsung kearahku “ ini orang kami yang akan berangkat “ katanya .
Aku langsung bengong tergagap tanpa tau sebab dan mengapa hal itu terucap, sebuah jebakan yang tidak bisa ditolak, antara bangga dan tertantang.
Dan ternyata hanya dalam hitungan hari berada dikota Ambon, aku sudah punya rencana, aku mau menikmati hari tuaku nanti dikepulauan ini, ya sebuah rencana yang pasti didasari oleh sesuatu yang bisa dinikmati yaitu keindahan laut, keragaman pulau, jenis ikan, makanan yang cocok, keramahan dan rasa damai yang muncul.

Tempat atau lokasi yang aku singgahi berhasil aku abadikan melalui kamera analog kesayanganku dan dengan berjalannya waktu beberapa dari gambar itu berhasil aku selamatkan untuk di reproduksi dan dapat dinikmati didalam cerita ini.
Terima kasih untuk sahabat-sahabatku bapak Matsiin Asan, Ibrahim Pesiwarisa, Samad chan dan banyak yang aku lupa, tetapi selalu kukenang.
Semoga gambar-gambar ini dapat membawa anda mengetahui pulau Ambon dan pulau sekitarnya pada saat itu.


sepenggal bagian dari sudut  pulau  Ambon







gambar dibawah ini adalah suasana pagi di jalan AJ Patty,




menyeberang ke pulau Seram,



















suasana kota Masohi, kota yang menurut sejarahnya adalah kota yang didirikan oleh presiden Soekarno, kota diluar Ambon yang mempunyai jalan besar dua arah walaupun tidak banyak kendaraan yang ada dikota ini,
untuk menarik minat orang tinggal dan berkunjung ke kota ini, ada sebuah gedung bioskop yang selalu memasang speaker didalam dan diluar gedung, tujuannya adalah agar mereka yang tadinya tidak berminat menonton jadi tertarik, sehingga kadang-kadang ada terdengar suara tembak menembak ataupun suara orang merayu ketiak kita sedang berjalan-jalan dikota ini.



kembali ke pulau ambon







tentunya saat ini situasinya sudah berubah, pembangunan kota telah meningkat, semoga ...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar