Senin, 21 April 2014

BANDANEIRA at that time


(my serial journey to Maluku/Moluccas)

This is a remembering of travel and my serial journey to Moluccas island  between 1990 to 1993

Melanjutkan ceritera sekitar Ambon dan pulau sekitarnya saat itu.
Menggunakan transportasi udara dengan jadwal yang harus benar-benar dicermati agar tidak kehabisan biaya karena kondisi cuaca ataupun jumlah penumpang yang tidak memenuhi target. Penerbangan dan  dari kota Ambon langsung menuju kota Bandaneira menggunakan pesawat perintis adalah sebuah alternative selain melalui jalur laut yang harus menguras tenaga dan waktu tetapi  dengan kreatifitas pilot muda Merpati  perjalanan menuju kota Bandaneira dikepulauan Banda  menjadi penyenangkan, untuk memecah kebosanan dari perjalanan udara yang melulu hanya melihat laut, sebelum burung besi ini turun mendarat terlebih dahulu dilakukan manuver yang cukup berani tapi menyenangkan yaitu  dengan terlebih dahulu mengelilingi gunung api untuk melihat kaldera  dari dekat , entahlah apakah ini merupakan kebiasaan para pilot untuk menyenangkan penumpang ataukah kebiasaan pilot menghilangkan kejenuhan.


Bandaneira is historical city for Indonesia, some Indonesia leader was isolated by the Dutch in this island during the Indonesia movement to be independent.
Aku yang tadinya merupakan korban jebakan tugas akhirnya dapat mensyukuri penugasan ini, aku dapat dengan mudah menikmati kepulauan yang indah ini, bertemu orang yang bertanya tentang Jakarta ataupun orang yang mencoba berbahasa jawa , bahasa leluhurnya dengan terbata-bata sambil tertawa karena hanya tinggal beberapa kata saja yang diingat dari beberapa generasi sebelumnya yang didatangkan oleh saudagar atapun pengusaha perkebunan pala.
Beruntung ataukah tidak tetapi aku sempat berbangga karena ada  Oom Des Alwi yang cukup ketat menjaga kelestarian kepualauan Banda ini, sempat juga aku dibawa berkeliling hotelnya dan melihat kolam hiu miliknya.

Apakah Bandaneira masih seperti yang dulu kulihat ataukah sudah menjadi kota, bagaimanapun juga modernisasi seperti biasa akan merambah sampai ke ujung pulau walaupun itu sejauh Bandaneira yang indah. Tetapi kedamaian dan kenyamanan dikepulauan Banda yang sampai hilang.
Apakah kenyamanan dan lestarinya Bandaneira berarti tidak boleh ada pembangunan disana seperti yang dikatakan teman sejawatku ketika berkunjung bersama kesini, katanya dua puluh tahun yang lalu (awal tahun 70an) dia pernah datang dan sekarang (1992) sama sekali tidak berubah.
Lalu bagaimana saat ini 2014 (dua puluh tahun kedepan) dibawah ini beberapa gambar yang berhasil diselanatkan dan direproduksi

Bagaimanapun juga I always miss you Bandaneira, so enjoy Bandaneira at that time in my photos below.



seputar gunung api 



menjelajah benteng tua






















mengenal sudut kota banda neira















menuju pulau banda besar









Tidak ada komentar:

Posting Komentar