Kamis, 24 April 2014

FANTASTIC TERNATE and the other islands at that time

(my serial journey to Maluku/Moluccas) 


Its very excited visit to Ternate with the fantastic view That the first words in my mind when I arrived for the first time in this island at 1990 and after that I never refuse every duties for visit the Moluccas island especially for north of Moluccas where the Ternate and others islands call me to visit the fantastic view, So enjoy Ternate and other islands at that time in my photos below,


Bukan kurang beruntung jika beberapa kali menuju Ternate dari Ambon atau sebaliknya  selalu menggunakan pesawart milik missionaries, hal itu terjadi karena aku sering tidak dapat tempat duduk atapun jadwal yang  tidak sesuai dengan jadwal penerbangan komersil Ambon-Ternate atau Ternate-Ambon.
Soal kenyamanan memang lebih nyaman menggunakan pesawat komersil (ada penganan kecil dan pramugari) walaupun dengan rasa kuatir yang sama jika duduk didekat jendela dan berada dibawah sayap, beberapakali aku selalu memperhatikan baut yang selalu berputar atapun bergetar dibagian sayap walaupun tidak sampai lepas tetapi  sampai ketujuan juga, demikian jika menggunakan pesawat misionaris, harga yang diminta oleh petugas bandara (mungkin calo) sama dengan harga komersil tetapi aku lebih berharap sampai ditujuan sesuai waktu yang sudah aku jadwalkan.


Menggunakan pesawat misionaris aku harus berjalan kaki jauh kedalam lapangan terbang menuju hangar  dan belum lagi jika tidak ada tempat duduk terpaksa  duduk bersamaan dengan tumpukan barang dibagian belakang kursi paling akhir, tentunya tanpa sabuk pengawan tetapi cukup dengan jaring barang sampai kebagian leher, beruntung jika ada penumpang yang senasib, bisa untuk teman ngobrol.
Dalam kondisi seperti ini aku selalu berhasil bisa naik pesawat  misionaris ini karena kondisi phisiku, sebab sebelum naik kedalam pesawat, setelah menimbang bawaan kita sang pilot akan bertanya berat badan (tidak ada timbangan badan) jika berat seluruh penumpang dijumlahkan dengan barang bawaan masih dalam batas toleransi beban yang diperbolehkan maka beruntunglah kita bisa dibawa sang pilot, pernah beberapa kali penumpang tambahan bukan penumpang wajib (misionaris) harus batal terbang hanya karena masalah berat badan, sang pilot akan mengutamakan para misionaris (hanya ada 4 seat dipesawat)  dan sisanya adalah penumpang sesuai dengan sisa tempat duduk  dan sisa berat beban pesawat.

Soal kenyamaman jangan dibandingkan, masing-masing memiliki kelebihan, dengan pesawat misionaris kita akan dibawa terbang diantara pohon-pohon tinggi, berputar menghindar awan, mencari celah udara diantara bukit, lembanh dan gunung ataupun mendekat keair laut, menyenangkan walaupun tanpa snack dan minum.
Sesuai pepatah “ bisa karena biasa “


inilah kondisi pulau Ternate pada saat itu, cobalah simak beberapa foto yang  tersisa ini, semoga bisa membawa anda berimajinasi atau paling tidak membandingkan dengan konsisi saat ini.  



aku dan kolegaku





















mengintip dari jendela hotel


Salah satu danau di gunung Gamalama


pelabuhan rakyat








sedikit tentang benteng orange di Ternate




melaksanakan tugas



beberapa pantai disekitar Ternate











cuma di Ternate ada ini, himbauan menghormati guru

pohon kenari tertua dan tertinggi, cuma ada di Ternate



10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pohon Kenari Afo (Tua).
    Pada tahun 2006 yang lalu, pohon ini telah dirobohkan oleh Pemkot Ternate. Hal itu dilakukan mengingat kondisi pohon yang memang sudah tua. Seringkali jika ada hujan di sertai angin ribut, beberapa dahannya ada yang patah serta jatuh di ruas jalan yang berada di bawahnya yang notabene sering dilalui oleh masyarakat atau kendaraan.

    Pada sekitar tahun 2010 lalu, lokasi yang berada di kelurahan Kalumata tersebut telah didirikan bangunan yang dijadikan Kantor Polsek Ternate Selatan.

    Koleksi fotonya luar biasa. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas informasinya, saya merindukan untuk bisa kembali berkunjung ke Ternate, semoga

      Hapus
    2. Semoga saja bisa kembali mengunjungi kota Ternate. O iya, dari beberapa koleksi foto saya lihat ada seorang bapak yang saya kenal, kalau tidak salah beliau dulunya pernah kerja di Perikanan Bastiong Ternate, namanya Samad Tjan (Almarhum).

      Hapus
    3. Jika berkenaan, saya minta ijin save koleksi foto bapak, khususnya dari daerah Maluku Utara. Terima kasih...

      Hapus
    4. Terima kasih atas komennya
      silahkan jika ada foto yang berkenan untuk diambil

      Hapus
  3. Teringat masa kecil sering mandi di pantai Bastiong, mengail ikan mujair yang berada dalam lokasi lokasi perikanan Bastiong, bahkan pernah manjat menara air. Terima kasih atas fotonya.

    BalasHapus
  4. Kalau bisa tahu, kunjungan Bapak ke kota Ternate dan daerah lain di Kep. Halmahera dalam rangka apa ya ? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. perjalanan dinas sebagai konsultan pelabuhan
      maaf baru balas
      terima kasih atas perhatiannya

      Hapus